• Posted by : Unknown Rabu, 04 Februari 2015

    setelah kita membahas misteri lagu anak tradisional jepang "kagome kagome" kali ini nae bakalan bahas misteri di balik lagu anak tradisional Jepang yang "Teru Teru Bozu" ya sudah, kita simak bareng bareng aja ya.. cekidot...


    "Teru Teru Bozu" Song

    Teru-teru-bōzu, teru bōzu
    Ashita tenki ni shite o-kure
    Itsuka no yume no sora no yō ni
    Haretara kin no suzu ageyo
     
    Teru-teru-bōzu, teru bōzu
    Ashita tenki ni shite o-kure

    Watashi no negai wo kiita nara
    Amai o-sake wo tanto nomasho
     
    Teru-teru-bōzu, teru bōzu
    Ashita tenki ni shite o-kure

    Sorete mo kumotte naitetara
    Sonata no kubi wo chon to kiru zo

    Ini merupakan lagu tradisional Jepang. Teru Teru Bozu sendiri merupakan boneka tradisional khas Jepang yang dipercaya sebagai boneka penangkal hujan. Biasanya boneka ini dibuat dari kertas tisu atau kain putih, dan biasanya digantung di dekat jendela atau pohon.
    Lalu apanya yang mengerikan? hehe... sabar... Sebenarnya lagu ini akan terasa mengerikan jika kalian tau terjemahan dari lagu ini. Karena aku baik, aku kasih deh terjemahannya ^_^
    Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu 
    Jangan membuat esok hari yang cerah
    Seperti langit dalam mimpi suatu waktu
    Jika cerah aku akan memberimu sebuah bel emas
    Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu
    Jangan membuat esok hari yang cerah
    Jika Anda membuat keinginan saya menjadi kenyataan
    Kami akan minum banyak anggur beras manis
    Teru-Teru-bōzu, Teru bōzu
    Jangan membuat esok hari yang cerah
    Tetapi jika awan menangis (hujan)
    Lalu aku akan memotong kepala (ini letak mengerikannya)
    Itu tadi dari segi liriknya. Bagaimana dengan melodinya? hmm... kalau menurutku pada bait pertama dan kedua "Teru-teru-bōzu, teru bōzu, Ashita tenki ni shite o-kure" memang memakai tangga nada mayor (nuansa cerianya terasa). Tapi saat sampai pada bait ke tiga dan empat "Itsuka no yume no sora no yō ni, 
    Haretara kin no suzu ageyo"
    nuansa mayor tadi berubah seketika menjadi minor (nuansa sedih, bahkan mungkin sedikit serem O_O). Begitulah melodi itu diulang-ulang pada lirik berikutnya.

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Copyright © 2013 - Hyperdimension Neptunia

    I Like Korean & Japan - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan